Sepertinya rasa itu memang benar adanya. Aku suka. Entahlah pantas atau tidak perasaan ini kusebut cinta, yang ku tau, mematung tubuh ini ketika kau didekatku, seketika kaku lidah ini saat ingin membalas guyonmu, tarpelanga mata ini menangkap sinaran di matamu dan senyum itu yang terus berada dalam benakku.

Bukan cinta namanya jika semua berjalan mulus-mulus saja. Yah, namanya juga hidup kadang harus berani memulai untuk mendapatkan, kadang harus mundur perlahan untuk melupakan dan kadang harus rela bertahan dalam ketidakpastian.

Aku hanyalah aku. Aku bukanlah anak seorang pejabat teras, bukan juga seorang gadis cantik yang dikagumi banyak pria. Maaf atas kelancanganku mengagumi bahkan menginginkanmu. 

Aku hanyalah seorang manusia biasa. Tak dapat aku mengelaknya ketika perasaan itu muncul. Bukan tak dapat, enggan untuk mengelaknya mungkin. Ah, salahku memang. Terlalu banyak harapku untuk memilikimu. 

Adakah ku singgah dihatimu

mungkinkah kau rindukan adaku

adakahku sedikit di hatimu

Bukannya tidak ingin tau bagaimana perasaanmu terhadapku. Aku hanya terlau tidak siap mendengar jawaban yang tak ingin ku dengar. Terlalu letih untuk dikecewakan. Terlalu lelah berandai-andai. Biarlah tetap begini adanya, yang jelas aku suka dan mungkin sayang kamu. Entah sampai kapan akan terus begini.

Bilakah ku mengganggu harimu

mungkin kau tak inginkan adaku

akankah ku sedikit di hatimu

Rasa ini mengalahkan tebalnya dinding gengsi yang kumiliki. Mungkin aku bukan yang kau harapkan hadir dalam setiap harimu. Mungkin bukan aku yang kau tunggu di setiap pesan yang masuk di handphone-mu. Yaa, bukan aku. Tapi, inilah caraku. Aku yang berharap ada sedikit ruang di hatimu untuk menajadi pelabuhan terakhirku.

Bila memang ku yang harus mengerti

mengapa cintamu tak dapat ku miliki

salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku

Tuhan, jika memang ia yang kau titipkan untuk menjadi imamku. Mudahkan untuk menggapai semua itu. Tuhan, buat ia mengerti akan perasaan ini. jangan hanya aku yang dipaksa untuk mengerti bahwa semua tak layak terjadi. 

Bila cinta kita takkan tercipta

ku hanya sekedar ingin tuk mengerti

adakah diriku oh singgah di hatimu

dan bilakah kau tau

kaulah yang ada di hatiku

Aku sayang kamu. pun kita tidak bisa menyatu sekarang. Mungkin kita sedang dipersiapkan untuk menjadi pendamping yang terbaik untuk masing-masing. Tuhan punya cara. Yaa aku percya. Sekalipun minyak dan air tidak bisa menyatu, mereka akan bisa tak terpisahkan dengan emulsifier. Semoga kelak kita seperti itu.
Aku tak tau dan aku juga tak ingin tau bagaimana rasamu sekarang. Tak pantas jika ku sebutkan bahwa kau juga menyukaiku dengan berbagai bukti kegeeranku. Sudahlah cukup kau tau bagaimana perasaanku. Aku tak ingin tau sebaliknya.

Kau yang ada di hatiku

adakah ku di hatimu

Aku selalu menunggumu. biarkan kusimpan indahmu dalam setiap diamku. juga senyummu dalam setiap langkahku. sadarkan aku ketika kau mulai bisa melihatku dalam hatimu.

Song by: Maliq & D'essentials - Kaulah yang Ada di Hatiku
Teruntuk kamu yang selalu membuatku terkagum dalam setiap kesederhananmu.