Pergimu Itu Matiku

by - 10:36

sebuah karya oleh Zarry Hendrik

Berat mengubah sikap, sebeb demi Tuhan
rasa ini masih sama.
Memandang wajahmu aku tak sudi
Oh jangan sampai dihadapanmu aku meneteskan air mata

Mengertilah,
aku wanita yang benci menangis
Mengertilah, 
telah semampunya aku tak ingin melihatmu lagi
sementara waktu telah menyeretku jauh dari ragamu.

Aku masih saja benci menjadi aku,
yang berharap kembali di detik-detik itu.
Dipelukanmu, betapa pesta yang sia-sia
ria yang percuma
Pada tiap esok yang kupunya,
hanya akan ada satu tanya
Kau di mana?

Sesungguhnya aku ingin sekali lagi berkata ya
namun tiada pintamu datang kepadaku.
Mungkin aku hanya terlalu sering berpikir 
tentang suatu hari,
yang tidak akan pernah datang

Tidak seharusnya kita menyesaatkan ini semua
aku masih menyesali itu.
Ada rasa rindu kepada aku yang dulu,
aku yang tak kenal kau.
Sebab dari kehilanganmu aku menemukan persamaan
antara udara dan bebutiran.

Aku telah hancur, tubuhku mengurus,
jiwaku mengurasku.
Telah kujadikan kakiku saringan kapas
supaya aku tak dapat lagi memahami langkahku
tetapi aku tidak dapat melambatkan dunia

Sekarang, bantulah semua orang supaya membenciku
Kau tidak sendiri
Aku telah menjadi orang lain
Aku yang dulu, yang kau cintai itu sudah tiada
Jurang telah memanggil
aku yang tanpa kau

You May Also Like

0 komentar