Tidak Lagi Menanti
Kartun tv tahunan ala liburan ditambah bau hujan mulai membayangi seluruh isi Desember, segala perlengkapan natal sudah mulai dipasang di berbagai belahan, hampir semua umat bersuka ria menyambut awal tahun dengan rentetan rencana perjalanan, Aku, tidak begitu menanti waktu kepulangan seperti beberapa tahun belakangan.
Akhir tahun saat selesai ujian di tahun pertama adalah waktu yang sangat dinantikan. Pertemuan dengan keluarga, teman dan orang disayang selalu menjadi yang terbaik saat pulang dari tanah rantau. Sehari menunda waktu pulang berarti semakin cepat waktu liburan. Tidak pernah terbayangkan melewati pergantian tahun di kota orang, hingga di tahun ketiga, untuk pertama kalinya menyaksikan langit Palembang dihujani ribuan nyala kembang api dengan nyata. Pepatah bisa karena terbiasa mungkin benar adanya, aku mulai terbiasa.
Memasuki masa menjadi mahasiswa tingkat akhir mungkin juga menjadi salah satu penyebab rasa ingin buru-buru pulang mulai hilang. Skripsi ada di depan mata menanti ingin digauli. Rasa ingin punya penghasilan guna memenuhi segala impian juga mulai mendesak hingga ke kerongkongan. Aku tidak tau akan seperti apa ke depannya, yang ku tahu sekarang aku harus berjuang menyelesaikan studiku secepat yang ku bisa. Lulus cepat mungkin tidak menjamin kesuksesan seseorang, tapi apa yang bisa dijamin dari lulus lama tanpa melakukan sebuah pergerakan?
Bukan tidak ingin pulang. Percayalah, pulang selalu menjadi tujuan dari sebuah perjalanan. Sebut saja sedang menikmati Desember terakhir berada di Indralaya, bumi Sriwijaya.
0 komentar