Office Tour, For the First Time

by - 17:01

HEYHOO!

Apa kabarnya? Baik dong yaa.

Walaupun dibuka dengan agak awkward tapi mohon izinkan saya untuk kembali menorehkan cerita setelah sekian lama malas vakum meninggalkan diary digital ini, wahai teman-teman yang tidak sengaja mampir dan akhirnya terjebak dengan curhatan saya di sini. 

Dari sekian banyak kisah yang mau diceritain tapi hanya berakhir jadi draft di kepala, akhirnya kali ini tertuang juga dalam sebuah postingan.

Maret 2017 lalu, perusahaan tempat saya bekerja mengadakan semacam outing ke salah satu destinasi pariwisata nomor satu yang ada di Indonesia, Bali. Yaaaiyy. Ini merupakan kegiatan yang rutin dibuat perusahaan dalam beberapa tahun terakhir untuk memanjakan para pekerjanya. Diikuti oleh seluruh pekerja dari berbagai cabang yang tersebar di Indonesia, ini menjadi office tour pertama bagi saya. Dan tahukah bahwa perjalanan ini merupakan kali pertama saya ke pulaunya para dewa ini?

AKHIRNYA W KE BALI JUGA YHEAAAA!!

Haha! Iya. Setelah belasan tahun menginginkan sebuah perjalanan mengunjungi pulau seribu Pura ini, baru tahun ini saya diberikan kesempatan untuk menginjakan kaki di sana. Everything is gonna be awesome for the first time in your life, right? Demikian juga dengan perjalanan saya kali itu.

Acara berlangsung selama tiga hari dengan jadwal dan kelompok yang sudah disusun dan dibagi sedemikian rupa. Kami dibagi menjadi dua tim besar dan beberapa kelompok kelompok kecil dari hampir 700 orang yang mengikuti kegiatan tersebut.

Tidak banyak tempat yang dapat saya kunjungi saat itu karena itinerary sudah diatur oleh pihak panitia. Destinasi yang didatangi pun tidak jauh dari restoran dan tempat membeli buah tangan. Namun ada satu tempat yang cukup menarik perhatian saya, Pura Tirta Empul.

Sebagaimana pura yang ada di Bali, pura ini merupakan salah satu tempat suci yang digunakan untuk sembahyang dan berdoa bagi masyarakat Hindu di Bali. Dari hasil saya googling, tirta empul berarti air yang menyembur keluar dari tanah dan seiring berjalannya waktu menjadi sumber mata air. Masyarakat dan wisatawan dapat menggunakan air tersebut baik untuk berdoa atau sekadar membasuh diri. Warga sekitar percaya bahwa air suci tersebut dapat memberikan keberkahan. Sesaat sebelum meninggalkan Pura, saya sempat mengusapkan air yang mengalir dari sebuah bongkahan batu di pinggir kolam. Saya membasuh tangan dan wajah saya sembari berdoa dalam hati, kemudian saya tadahkan air tersebut di kedua tangan saya dan meminumnya. Rasanya tidak kalah segar dengan air pegunungan.

Keterbatasan saya untuk mengexplore Bali saat itu, saya yakini sebagai sebuah doa untuk bisa kembali lagi ke sana suatu hari nanti.

Daaaaan, sampailah kita pada puncak acara FPK ini. APA APAAN TIBA-TIBA UDAH PUNCAK ACARA AJAAA! Ya soalnya sisanya cuma jalan-makan-jalan-makan biasa aja gitu. Ahiya, sebelumnya mari kujelaskan. Outing yang sebenernya gak outing-outing banget ini, disebut sebagai Forum Peningkatan Kinerja atau FPK di perusahaan kami.

Mengusung tema The Year of Inovation blablabla lupa lengkapnya dan bertempat di Gong Raksasa, di Desa Kertalangu, disampaikan target-target tahun 2017 yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dihrapkan dengan adanya kegiatan ini, seluruh pekerja akan lebih giat guna mencapai target tersebut. Malam itu, seusai makan dan menyaksikan berbagai acara hiburan, diadakan kuis-kuis berhadiah. Hadiah yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung. Mulai dari uang tunai, voucher belanja, action camera, handphone berbagai tipe dan emas murni.

Malam itu adalah sebuah keajaiban. Dari 700 sekian orang yang ada di sana, dengan round table memanjang ke belakang dan saya yang duduk di meja nomor lima puluh sekian, tepatnya berada di baris ketiga dari belakang, saat ketidakmungkinan lebih besar peluangnya dibanding segala kemungkinan yang ada, beruntung mendapatkan hadiah yang digadang-gadang sebagai grand prize. Sebuah HP SAMSUNG GALAXY S7 EDGE sukses membawa saya terkenal malam itu. 

"Mba tenang mba, jangan pingsan di sini" ujar pembawa acara saat melihat saya yang tidak berhenti teriak bersemangat saat baris di depan untuk menerima hadiah. Air mata bahagia tidak dapat saya bendung ketika teman-teman sengakatan menyambut dan menghampiri saya di belakang. 

Bali adalah tentang cita-cita, tentang sebuah penantian seorang anak yang tidak pernah sekalipun terpikir akan bisa sampai di sana tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Bahkan sampai membawa pulang "mainan baru" yang mahal disaat belanja oleh-oleh pun ia tidak mampu.
Semesta memang kadang sebercanda itu.

You May Also Like

0 komentar