Gadis-Gadis Kecil Kini Mulai Dewasa
Lisan ini terlalu kaku untuk sekedar menyatakan cinta kepada seorang saudara. Bukan tidak ingin, namun terkadang pertemuan membuat kita lupa arti sebuah ketiadaan. Izinkan aku menuliskan kata yang selalu terbata setiap kali ingin berbicara.
Keegoisanku mungkin masih terbilang cukup tinggi, bahkan untuk seorang sulung di rumah. Maaf untuk peduli yang kadang masih ku abaikan.
Ingatan kebersamaan masa kecil terlihat buram. Pertengkaran dan keributan khas anak-anak lebih banyak terbayang. Maaf untuk masa ketika aku enggan mengalah, hingga pada akhirnya aku tahu bahwa mengalah tak selalu kalah.
Pertumbahan usia yang membuatku beranjak dewasa perlahan mengajariku untuk menjadi sosok yang bisa dijadikan contoh di keluarga. Meskipun aku merasa tak pantas untuk itu semua, nyatanya seperti itulah yang selalu diterima oleh si anak pertama. Maaf untuk ketidakpantasan yang selama ini aku berikan.
"Selagi masih bisa, cobalah untuk selalu menghasbiskan waktu bersama, saling mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya. Jika masa itu tiba, waktu tidur dan bermain bersama akan sangat dirindukan".
Ya begitulah pesan yang Papa sampaikan dan memang betul akan begitu nantinya karena sedikit demi sedikit aku sudah mulai merasakannya.
Gadis-gadis kecil di rumah mulai tumbuh dan beranjak dewasa. Aku berdoa semoga Allah selalu melindungi dan merahmati jalan kalian untuk bisa menjadi yang terbaik di keluarga. Berbanggalah karena kalian memiliki sosok yang luar biasa bangga pada kalian, yaa, papa dan mama. Jaga diri, itu pesanku.
Aku sayang kalian.
Tertanda
Seorang kakak yang rindu ketiga adik perempuannya.
Day 8
0 komentar