Mungkin Mba Lelah
Day 2
Yang saya hormati mba-mba analis laboratorium
Saya mulai mengenal mba-mba sekalian di semester ke-dua saya menjadi mahasiswa di jurusan yang sedang saya tekuni. Hubungan kita tidak selalu berjalan baik, kadang saya merasa jengkel atas sikap dan prilaku mba-mba sekalian yang jutek dan menyebalkan. Mba pasti pernah berbelanja di sebuah toko bukan? Bagaimana apabila si pemilik toko memasang muka jutek dan bersikap tidak ramah saat melayani mba yang ingin berbelanja? Bukankah tidak nyaman diperlakukan demikian?
Kira-kira seperti itulah yang saya, temen-teman dan banyak mahasiswa lainnya rasakan ketika mba memperlakukan kami dengan tidak ramah dan agak menyebalkan. Entah karena memang sedang tidak mood atau karena alasan yang saya tidak ingin tahu.
Kira-kira seperti itulah yang saya, temen-teman dan banyak mahasiswa lainnya rasakan ketika mba memperlakukan kami dengan tidak ramah dan agak menyebalkan. Entah karena memang sedang tidak mood atau karena alasan yang saya tidak ingin tahu.
Meskipun demikian saya tetap menghormati mba-mba sekalian sebagai analis yang sudah mengabdi di laboratorium jurusan selama bertahun-tahun. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan bimbingan mba selama saya berada di laboratorium, baik saat menjadi praktikan, asisten maupun saat saya sedang menyelesaikan penelitian saya.
Tahun berlalu dan sekarang saya sudah memasuki semester terkahir menjadi seorang mahasiswa. Waktu yang cukup sebenarnya untuk seseorang bisa mengenal dekat. Saya akui kita cukup akrab, namun tidak begitu mengenal dekat. Beberapa bulan terakhir adalah bulan-bulan saya semakin intensif berada di lab, saya harap bulan Januari ini akan menjadi akhir dari penelitian yang sedang saya jalani. Sedikit banyak saya mulai memaklumi kejutekan mba selama ini, mungkin mba lelah, pun saya.
Ah, maaf jika saya terlalu lancang memberi penilaian.
Hormat saya,
D
2 komentar