Palembang, 28 Januari 2014
Belum sudah kering rasanya mata ini dari sisa tangis yang keluar pada malam beberapa jam sebelum hari ini. Handphone berbunyi tanda sebuah pesan masuk. Tak pernah terpikir ternyata itu sebuah berita duka. Suara getir seorang perempuan diujung sana menjawab panggilan dariku dan rasa tidak percaya ini. Air mata tak tertahan dan kembali membasahi malam yang belum pantas disebut pagi itu.
Tak butuh waktu lama untuk berpikir. Aku memutuskan untuk pergi ke rumah duka dan meninggalkan kuliah pada hari ini. Perjalanan lebih dari 32km aku lewati bersama beberapa keluarga GS yang terlihat tidak seperti hari biasanya.dan lebih menampilkan wajah duka.