Teruntuk Kita yang Kini Disibukkan Keadaan
Day 4
Kita hanyalah sekumpulan anak rumahan yang mulai mencoba mengasingkan diri dari nyamannya ketiak ayah bunda. Aku yakin, kita dipertemukan bukan sekedar berdasar sebuah kebetulan. Ada sesuatu yang ingin semesta ciptakan, mungkin akan menjadi sebuah pelajaran atau hanya berakhir sebagai kenangan.
Kita, 41 remaja beranjak dewasa yang memiliki isi kepala berbeda. Tak apa, selama tujuan kita masih sama -berjuang memasang senyum bahagia di wajah orang tua.
Kawan, hampir empat tahun sudah kita bersama; berbagi tawa dan duka yang nantinya akan menjadi sebuah cerita. Kita pernah duduk dalam satu ruang yang sama, berdiskusi dan membicarakan banyak hal, meski tak jarang kehangatan yang kita ciptakan berujung pada ego yang tak ingin dikalahkan.
Banyak hal telah aku lalui bersama kalian, sedikit banyak hal itu mulai membentuk menjadi aku yang sekarang. Kawan, waktu duduk-tertawa dengan kalian mulai aku rindukan setahun belakangan. Kesibukan masing-masing kita sekarang membuat kumpul menjadi begitu asing terdengar di telinga.
Satu paragraf di skripsi mungkin tidak cukup mewakili rasa terima kasih atas kebahagiaanku mengenal kalian. Terima kasih untuk tawa yang selalu tercipta, untuk telinga yang tidak pernah lelah mendengar keluh, untuk diri yang tetap sabar meski sedang kesal, untuk genggaman yang selalu siap meraih saat sedang terjatuh, untuk bahu yang siap menadah satu dua tetes air mata, untuk kemurahan hati memaafkan perbuatan yang tidak mengenakkan dan untuk segala bentuk sayang yang kalian ciptakan. Berjanjilah untuk tidak pernah menyerah pada tujuan kita yang sama.
Satu hal, di manapun dan bagaimanapun kita nantinya, kita akan tetap menjadi kita; THP 2011.
Salam sayang,
D
0 komentar