Remember Something, Someday and Someone

by - 04:17


Masih aku ingat..
Posisi dudukmu saat kau antar sahabatmu datang menemuiku. Entah apa yang kau lakukan saat itu dengan handphone ditanganmu. Berusaha untuk mengalihkan pandangan untuk tidak melihat kami berdua?
Aku ingat..
Saat kau dengan helm merahmu menepi kepinggir jalan dan kau menghampiriku. Yaa engkau menyelamatkanku dari segala hal buruk yang telah berkecamuk dipikiranku, gelap malam, rintik hujan, kemacetan, orang asing, dan celoteh ayah yang mungkin tak dapat ku hindarkan malam itu. Terimakasih.

Akan aku ingat..
Perjalanan pertama kita. Matahari yang mulai enggan menampakkan dirinya yang kemudian diganti oleh tetesan air hujan menghiasi sore indah itu . Mereka seakan iri melihat kebersamaan kita berdua. Tak peduli akan semua itu, kau menggandeng tanganku, kita berlari berusaha melewati genangan air dan rintik hujan.yaa, kebun binatang ragunan menjadi saksi akan perjalanan kisahku bersamamu. That's the sweatest moment ever :')
Aku dapat merasakan kehangatan dan kenyamanan yang luar biasa saat dekat denganmu. Jantungku pun mulai berdegup tidak stabil. Begitu cepat kurasakan detaknya. Ohh tuhan.. Semakin dalam perasaan itu kurasa. Aku jatuh cinta padanya..
Aku meninggalkannya untuk dia. Aku tidak merasakan perasaan seperti ini dengannya. Aku dapat merasakannya saat dengan dia. Namun sayang dia yang kusuka telah menjadi milik orang lain.
Salahkah jika perasaan ini muncul kepadanya? Salahkah yang aku perbuat? Maafkan aku.. :'

Yaa aku ingat..
Sebatang coklat dan ice cream yang kau bawa saat itu tidak sempat sampai diperutku karna kebodohanku malam itu.kau duduk terdiam sekitar dua jam hanya untuk menunggu kedatanganku. Menungguku untuk menyatakan rasa sayangmu padaku hari itu. Namun aku tak kunjung datang sampai es krim ditanganmu meleleh karna terlalu lama. Dan kaupun pulang penuh dengan kekecewaan. Lagi-lagi, maafkan aku..
Beberapa malam berikutnya kau datang lagi menemuiku, namun kali ini tidak dengan coklat kesukaanku. "itu cuma untuk yang kemarin.." katamu sambil tersenyum. Aku menunggu saat itu. Saat dimana kau akan katakan itu padaku.
Dan akhirnya saat yang aku tunggu pun tiba, ketika kau ingin berpamitan pulang, kau mulai genggam tanganku dan kau katakan itu. "iyaa aku mau, aku juga sayang kamu.." jawabku saat itu.
Minggu, 14 november 2010. Didepan pagar rumahku, dengan lagu Aku Suka Caramu - Abdul and The Coffee Theory menandai akan dimulainya kisahku bersamamu. Aku bahagia..



Kurasakan kebahagiaan ku saat bersamamu. Dirimu yang apa adanya. Sikapmu yang dewasa. Kasihmu yang mesra. Pelukmu yang mampu menenangkan jiwa. Dan semua hal tentangmu semakin membuatku jatuh terlelap didalamnya. Tidak ada kata selain aku bahagaia bisa bersamamu. Begitu dalam rasa ini kurasakan hingga dapat menutup semua keributan dan pertengkaran kecil yang kadang datang menghantui setiap langkah kita.

Ingatkah?
Kamu yang berjalan kaki dari rumahmu sampai rumahku sehari setalah pengumumah un? Tidakkah kamu tau bagaimana khawatirnya aku padamu saat itu? Lucu.. Aku yang selalu ada disampingmu, mamberimu semangat padamu, begitupun kamu kepadaku. Kita belajar bersama untuk menghadapi un. Sampai kahirnya kita sama-sama lulus dengan nilai yang cukup baik dan kau sungguh memenuhi janji konyol yang kau buat di taman menteng saat itu :'d

Waktu terus berjalan, aku terus mengejar cita-citaku untuk dapat melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Semua tes aku ikuti. Begitupun dengnmu yang berusaha kesana kemari untuk dapat mendapatkan pekerjaan. Semua baik-baik saja sampai akhirnya kau mendapat pekerjaan itu dan aku mulai terabaikan olehmu. 

Akan selalu aku ingat..
Bagaimana sikapmu padaku saat itu. 

Pengumuman snmptn pun tiba, aku berhasil diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di sumatera. Tepatnya di sumatera bagian selatan. Universitas sriwijaya. Hubunganku dengannya masih belum ada perubahan. Sampai aku bilang padanya bahwa aku benar-benar akan kuliah disana. Aku akan ada disana untuk waktu yang cukup lama dan tak akan bertemu dengannya. Mungkin itu pilihan yang tepat untukku saat itu
Seminggu sebelum keberangkatanku, kami mulai dekat kembali. Dia mulai bisa kembali menerimaku. Aku terus menghabiskan waktu bersamanya. Sampai hari itu tiba.. Sore terakhir itu, aku berusaha untuk menemuinya. Tak kusangka hari itu menjadi hari paling sedih selama aku dengannya. Sehabis pamit dari rumahnya menuju rumahku, tak henti air mata ini keluar. Tak kuasa aku menahan haru saat melihat wajahnya. Orang yang telah mnghianatiku, meninggalkan ku begitu saja, kali itu meneteskan air matanya untukku.

Perjuanganku selama kurang lebih tiga bulan ternyata tidak sia-sia. Aku berhasil. Tepat dihari jadi kita yang ke sepuluh, kamu kembali kepelukanku. Namun sayang, aku sudah tidak dijakrta saat itu. Senang tapi sedih. Aku merasa kalau ini semua tak adil bagiku. Salahkah aku yang saat itu masih mengharapkanmu hingga akhirnya kita kembali bersama namun aku berada jauh darimu? Maaf..tak seharusnya aku melakukan itu semua. Tapi kau terus meyakiniku. Tak perlu menyalahkan keadaan.

Long Distance Relationship pun dimulai..
Sungguh tak mudah bagi kami. Akupun mengakuinya kalau ini sangatlah tidak mudah. Perasaan rindu yang menyiksa namun tak dapat disalurkan. Menelponmu hanya semakin membuat perasaan ini bertambah besar. Belum lagi rasa curiga juga cembuaru yang kami miliki masing-masing kerap kali membuat pertengkaran2 kecil. Tapi dari hubungan ini aku bnayka belajar.
Kesabaranku selama kurang lebih empat bulan akhirnya berbuah manis. Senaaaaang sekali rasanya dapat pulang kejakarta. Tempat orang-orang yang sangat kurindukan. Papa mama adik teman2 sahabat juga kamu. Seminggu rasanya kurang untuk mengganti ketidakbersamaan kita selama empat bulan berpisah. Tapi aku harus kembali pergi. Sampai jumpa

Aku ingat..
Untuk pertama kalinya, hanya denganmu, aku diijinkan untuk dapat merasakan pergantian malam tahun baru diluar. Yaa di tengah keramaian ibukota. Tidak dapat kuungkapkan bagaimana perasaanku saat itu. Untuk pertama kalinya aku melihat pesta kembang api diluar bersama pacarku. Orang yang sungguh aku sayang. Kupikir itu unutuk yang pertama dan terkhir kalinya dapat melewati denganmu. Namaun aku salah. Aku masih bisa merasakan kehangatan itu di tahun kemarin. Sungguh malam yang indah. Sangaaaaaaaat indah. Aku rindu.. :'

Aku pun sekarang ingat..
Kalau kebersamaan kita sudah berakhir. Sudah lebih dari satu bulan sejak kau kembali memutuskan aku lagi-lagi dengan alasan yang tak jelas. Sempat aku berpikir rasanya pertemuan kita sebulan yang lalu tidak ada artinya buatmu. Tidakkah kau ingin mempertahankan hubungan yang telah kita perjaungkan sejauh ini? Tidakkah kau lihat bagaimana perjanganku untuk semua ini?

Aku benci.. Aku benci pada diriku. Aku benci merindukanmu. Aku benci menyayangimu. Aku benci...

You May Also Like

0 komentar